Kamis, 11 November 2010

Eksekusi Hukuman Mati Yang Mengerikan

Pertama, sang terpidana mati (entah apa kesalahannya, tapi rumor menyebutkan bahwa para terpidana ini bersalah karena telah membunuh!) digiring dari sel tahanannya.





 
Ikatannya kemudian ditambahkan dengan papan kayu bertulis yang merupakan khas Cina (perhatikan saja film-film mereka!).



 
Sekarang para terpidana mulai dibawa menuju tempat eksekusi dengan disaksikan oleh masyarakat. Entah kenapa, wajah para polisi ini tidak ditampilkan!



 
Cewek ini selalu berada paling depan. Apakah dia tersangka utamanya?



 
Sang terpidana dihadapkan pada tempat eksekusinya. Tak terbayangkan bagaimana perasaannya...



 
Gambar close-up dari ekspresi wanita ini.



 
Keempat terpidana mati kini dijajarkan. Perhatikan, begitu banyak penonton, dan kebanyakannya tentara!



 
Kini tibalah saat eksekusi. Sang terpidana berlutut menghadap tembok, sementara eksekutor telah bersiap membidikkan senapan mesinnya. Dua orang petugas memegang tangan wanita ini untuk menjaga ada gerakan-gerakan yang tidak diinginkan, sekaligus berlindung sejauh mungkin dari arah tembakan demi menghindari efek mengerikan dari pecahnya kepala!



 
Eksekusi telah selesai dilaksanakan. Para terpidana terbaring tewas dengan kepala nyaris terbelah oleh peluru!



 
Gambar close-up. Perhatikan serpihan otak dan tengkorak kepalanya!


Jamur Jamur Raksasa



Orang-orang Meksiko sepertinya punya rahasia khusus memelihara jamur raksasa, atau mungkin hanya karena kondisi lahan tumbuhnya yang bagus, atau hanya keberuntungan saja mendapatkan jamur supergede ini. Jamur ini ditemukan di sebuah kebun kopi di Chiapas, Meksiko pada bulan Juni 2007. Panjangnya 2 kaki dengan berat 44 ponds, ini lebih gede dari seorang anak laki-laki.


Seorang ahli bilogi Meksiko Rene Andrade mengambil gambar ini di sebuah kebun kopi di Meksiko juga. Hal ini membuat entusias-entusias asal Czech Republic melakukan ekspedisi ke negara bagian Amerika Tengah ini untuk melakukan penelitian.

Di bawah ini ada gambar menarik yang menampilkan jamur Mycena chlorophanos yang tumbuh di sebuah pohon.

Jamur-jamurnya seperti memanjat ke atas pohon hingga puncaknya dan ternyata jamur-jamur ini seperti bercahaya. Cahaya itu disebabkan oleh reaksi biokimia yang sama yang terjadi pada bakteri, ikan, dan lalat api. Biasanya ditemukan di hutan-hutan hujan Australia.

Sayang, belum diketahui apakah jamur-jamur raksasa dan unik ini juga ada di Indonesia. Penulis yakin ada, hanya saja belum terdokumentasi dengan baik, apalagi di Indonesia hutan tropisnya sangat luas dan diakui dunia keanekaragaman

Gunung Berapi Paling Mematikan

1. Gunung Kelud

Sejak abad ke-15, Gunung Kelut telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin menyapu pemukiman penduduk. Pada abad ke-20, Gunung Kelut tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei), 1951, 1966, dan 1990. Tahun 2007 gunung ini kembali meningkat aktivitasnya. Pola ini membawa para ahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini.


2. Gunung Merapi

Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa.Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.


3. Gunung Galunggung
Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah. Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.

4. Gunung Agung

Gunung Agung terakhir meletus pada 1963-64 dan masih aktif, dengan sebuah kawah besar dan sangat dalam yang kadang-kadang mengeluarkan asap dan abu.Pada tanggal 18 Februari 1963, penduduk setempat mendengar ledakan keras dan melihat awan naik dari kawah Gunung Agung. Pada tanggal 17 Maret, gunung berapi meletus, mengirimkan puing-puing 8-10 km ke udara dan menghasilkan aliran piroklastik yang besar. Arus ini banyak menghancurkan desa-desa, menewaskan sekitar 1500 orang. Sebuah letusan kedua pada 16 Mei menyebabkan aliran awan panas yang menewaskan 200 penduduk lain.


5. Gunung Krakatau

Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II. Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York. Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut.


6. Gunung Maninjau

Kaldera Maninjau dibentuk oleh letusan gunung berapi diperkirakan terjadi sekitar 52.000 tahun yang lalu. Simpanan dari letusan telah ditemukan dalam distribusi radial sekitar Maninjau membentang hingga 50 km di sebelah timur, 75 km di tenggara, dan barat ke pantai ini. Deposito diperkirakan akan didistribusikan lebih dari 8.500 km ² dan memiliki volume 220-250 km ³. kaldera ini memiliki panjang 20 km dan lebar 8 km.


7. Gunung Tambora

Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181. Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut. Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia. Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini.


8. Gunung Toba (Supervolcano)