Bahan makanan yang terbuat dari biji serelia utuh atau dikenal dengan istilah whole grain, merupakan sumber karbohidrat kompleks yang cocok untuk menurunkan berat badan. Bukan hanya itu, secara spesifik terbukti whole grain efektif mengusir timbunan lemak di area perut.
Orang dewasa yang mengonsumsi tiga porsi serelia utuh setiap hari dan membatasi konsumsi serelia yang digiling (refined grain) hanya sekali setiap hari, memiliki ukuran lemak perut 10 persen lebih kecil dibanding yang tidak menganut pola makan itu.
Penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari USDA Human Nutrition Researcher Center on Aging, melibatkan 2.834 pria dan wanita berusia 32-83 tahun. Mereka diminta mengisi pola makan harian. Para peneliti juga melakukan pemindaian tubuh untuk mengetahui distribusi lemak, termasuk mengukur jumlah lemak visceral atau lemak perut yang memicu sindrom metabolik.
Beberapa penelitian membuktikan orang yang memiliki timbunan lemak perut lebih beresiko menderita diabetes serta penyakit jantung meski berat badannya normal.
Orang-orang yang mengonsumsi serelia utuh lebih dari 2 kali dalam sehari memiliki lemak perut lebih kecil dibanding orang yang lebih banyak mengonsumsi serelia yang digiling. Pada bahan makanan whole grain, seluruh bagian biji, mulai dari bagian luar biji (bran, dedak), lembaga (endosperm), dan embrio (germ), dipakai.
"Penelitian ini menunjukkan yang lebih efektif adalah mengganti pola makan kita dengan serelia utuh, bukan hanya menambahkannya dalam pola makan," kata Nicola McKeown.
Saat ini memang agak sulit menemukan penjual whole grain yang masih dalam bentuk biji. Produk olahan whole grain justru yang sudah banyak dijual di pasaran, mulai dari bentuk tepung hingga makanan olahan (seperti roti gandum, biskuit, oats, biskuit gandum, dan sereal oat yang dicampur susu).
Orang dewasa yang mengonsumsi tiga porsi serelia utuh setiap hari dan membatasi konsumsi serelia yang digiling (refined grain) hanya sekali setiap hari, memiliki ukuran lemak perut 10 persen lebih kecil dibanding yang tidak menganut pola makan itu.
Penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari USDA Human Nutrition Researcher Center on Aging, melibatkan 2.834 pria dan wanita berusia 32-83 tahun. Mereka diminta mengisi pola makan harian. Para peneliti juga melakukan pemindaian tubuh untuk mengetahui distribusi lemak, termasuk mengukur jumlah lemak visceral atau lemak perut yang memicu sindrom metabolik.
Beberapa penelitian membuktikan orang yang memiliki timbunan lemak perut lebih beresiko menderita diabetes serta penyakit jantung meski berat badannya normal.
Orang-orang yang mengonsumsi serelia utuh lebih dari 2 kali dalam sehari memiliki lemak perut lebih kecil dibanding orang yang lebih banyak mengonsumsi serelia yang digiling. Pada bahan makanan whole grain, seluruh bagian biji, mulai dari bagian luar biji (bran, dedak), lembaga (endosperm), dan embrio (germ), dipakai.
"Penelitian ini menunjukkan yang lebih efektif adalah mengganti pola makan kita dengan serelia utuh, bukan hanya menambahkannya dalam pola makan," kata Nicola McKeown.
Saat ini memang agak sulit menemukan penjual whole grain yang masih dalam bentuk biji. Produk olahan whole grain justru yang sudah banyak dijual di pasaran, mulai dari bentuk tepung hingga makanan olahan (seperti roti gandum, biskuit, oats, biskuit gandum, dan sereal oat yang dicampur susu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar